Sedulur Papat

sedulur papat kalima pancer

sedulur papat kalima pancer

Dalam kosmologi Jawa, ada satu ajaran luhur tentang kehidupan. Ajaran tentang  Sedulur Papat atau Saudara Empat. lengkapnya Sedulur Papat Kalima Pancer.

Apa itu sedulur papat?

Orang jawa percaya bahwa setiap anak manusia mempunyai 4 (empat) saudara yang senantiasa menemaninya mulai dalam kandungan ibu hingga lahir dan menjalani kehidupan di dunia. Keempat saudara ini terdiri dari:

  • Kakang Kawah

Kakang Kawah atau plasenta adalah saudara tua manusia. Dia disebut kakak yang artinya kakak karena dia yang keluar terlebih dahulu sebelum jabang bayi pada saat kelahiran. Kakang Kawah inilah yang selama dalam alam kandungan senantiasa menjaga jabang bayi dengan segala perhatian. Melindungi, menghangatkan, memenuhi kebutuhan hingga tiba saatnya untuk lahir di dunia.

  • Adi Ari-Ari

Adi Ari-Ari atau ari-ari adalah saudara muda manusia. Hal ini karena ari-ari keluar setelah jabang bayi lahir. bersama dengan kakang kawah, adi ari-ari menemani pertumbuhan jabang bayi di dalam kandungan ibu. Memenuhi segala kebutuhannya dan memastikan semua aman dan mendukung perkembangan sang jabang hingga saat dilahirkan.

  • Getih

Getih atau darah adalah saudara ketiga manusia. Karena darah lah yang membawa segala kebutuhan anak di dalam kandungan dari sang ibu. Darah pula yang keluar mengiringi kelahiran sang jabang bayi. Darah yang pula keluar selama masa nifas sang ibu.

  • Puser

Tali puser (tali pusat) atau wudel adalah saudara keempat manusia. Dia lah yang menjadi jalan keluar masuknya semua kebutuhan sang jabang bayi dari sang ibu. Dia yang mengalirkan darah, udara, hasil pembuangan dan segala apa yang dibutuhkan dan dikeluarkan jabang bayi selama di kandungan. Tali pusat dipotong begitu jabang bayi lahir, menyisakan bekas di perut yang umum kita sebut puser.

Orang jawa percaya bahwa keempat saudara kita tersebut terus menemani bahkan setelah kita lahir di dunia. Jasad mereka mungkin telah tiada, karena umumnya plasenta pecah dan ari-ari akan dipendam setelah bayi lahir, darah akan disiram dan hilang terbawa air, sedangkan tali puser dipotong untuk kemudian disimpan atau dikubur juga. Keempatnya dengan segala daya dan kecintaannya pada kita terus mengiringi kehidupan kita.

Keempat saudara kita telah memberikan segalanya ketika kita dalam kandungan, dan mencapai titik kulminasinya saat kelahiran, dimana mereka dengan penuh kesukarelaan mengorbankan diri untuk mengantarkan jabang bayi lahir dengan selamat di dunia. Karenanya, dalam kebijaksanaan jawa dikenal tradisi untuk menghormati dan mengenang pengorbanan keempat saudara ini lewat selamatan. Di mana setiap tahu, bertepatan dengan hari lahir, kita dianjurkan untuk mengadakan selamatan dengan menyediakan sajian tertentu, biasanya berupa makanan sederhana dengan beberapa macam lauk dan dibagikan ke orang-orang sekitar.

Orang jawa juga diajarkan untuk senantiasa mengingat keempat saudara tersebut, mendoakannya dan meniru sifat dan pengorbanan mereka demi kehidupannya.