Karakteristik Media & Komunitas Online

Ada beberapa karakteristik mendasar dari media dan komunitas online yang musti dipahami terlebih dahulu jika ingin berhasil menguasainya:

Sifatnya yang relatif bebas

Media & komunitas online cenderung bersifat bebas. Bebas dalam artian yang amat luas. Bebas kepemilikan, bebas sekat-sekat sosial umum, bebas kepemilikan, bebas dari interfensi otoritas sosial/agama/pemerintah dan sejenisnya, bebas pengguna dan bebas hambatan jarak, ruang dan waktu.

–         Bebas Kepemilikan

Media dan komunitas online memang dibuat oleh suatu pihak (personal/institusi) namun, begitu informasi ada di dunia maya maka informasi tersebut akan menjadi konsumsi publik yang berarti akan bisa direproduksi dan direvisi sesuai kepentingan publik tersebut. Maka jangan heran jika muncul manipulasi informasi.

–         Bebas sekat sosial

Media dan komunitas tidak mengenal sekat-sekat sosial layaknya media/komunitas di dunia nyata (offline). Tidak ada atasan atau bawahan. Tidak ada pemilik informasi langgeng dan penerima informasi langgeng. Semuanya saling bertukaran, semuanya saling memberi dan menerima informasi hingga level tertentu. Tidak ada pembedaan antar pengguna internet dikarenakan status sosialnya di dunia nyata, dikarenakan potensi anonimitas internet itu sendiri.

–         Bebas interfensi

Hingga titik tertentu, semua media atau komunitas internet bebas interfensi pihak luar. Kecuali adanya pelanggaran hukum (umumnya bersifat regional), maka informasi yang beredar di dunia maya adalah bebas dibuat, dimanipulasi dan diakses untuk disebarluaskan kembali oleh siapapun kepada siapapun.

–         Bebas jarak, ruang & waktu

Keunggulan utama informasi yang disebarkan melalui media/komunitas online adalah tidak adanya batasan jarak, ruang dan waktu. Artinya informasi tersebut akan bisa menjangkau dan dijangkau oleh siapapun, di manapun, kapanpun(24/7), selama yang bersangkutan terkoneksi dengan layanan internet. Artinya, semua pihak, terutama korporat mempunyai kesempatan yang amat luas untuk berkampanye tentang semua hal, terutama produk/layanannya, kepada khalayak yang amat luas, tanpa dibatasi jarak, jam tayang, format informasi, batasan usia publik, waktu dan sebagainya jika mau dan mampu menggunakan media dan komunitas online.

Anonim

Anonim adalah suatu sifat yang merujuk pada ketidakjelasan/ketidakpastian identitas seserang/suatu pihak.

Di dunia online, identitas menjadi sesuatu yang bebas cipta dan bebas guna. Artinya, siapa saja bisa menjadi apa saja yang diinginkannya. Tak ada kewajiban, layaknya di dunia nyata, untuk menunjukkan/menggunakan identitas asli saat menggunakan layanan internet. Artinya, informasi apapun yang dibuat, dimanipulasi, disebarluaskan dan direproduksi lewat berbagai media online bisa ditampilkan oleh siapapun.

Di satu sisi kondisi ini mewujud pada berbagai hal negatif, seperti black campaign baik terhadap personal maupun institusi. Berapa banyak informasi yang menjelek-jelekkan seseorang atau suatu perusahaan beredar di dunia maya. Dan umumnya, pihak-pihak yang dirugikan tersebut tak berdaya karena tak bisa menuntut siapa pelakunya, karena sifat anonim tersebut.

Di sisi lain, sifat anonim ini adalah suatu potensi juga bagi korporat yang mampu memanfaatkannya secara optimal. Bayangkan tentang penggalangan opini. Korporat bisa menyebarkan informasi, mengkampanyekan suatu issue dengan menggalang ”massa” yang terlihat besar di dunia maya tanpa musti memiliki pendukung nyata sebanyak massa tersebut.

Satu orang bisa mempunyai sebanyak apapun identitas di dunia maya, yang jika digunakan untuk menggalang opini publik di dunia maya, yang akhirnya diharapkan berimbas ke dunia nyata, pasti amat besar nilainya bari korporat bersangkutan. Ingat kasus dukungan terhadap Prita Mulyasari atau Barrack Obama yang muncul, tumbuh dan membesar awalnya di dunia maya, sehingga akhirnya mewujud sebagai penggalangan opini publik di dunia nyata.

Inilah potensi sifat anonim yang bisa dikelola oleh korporat jika mau.

Aksesibilitas Tinggi

Media dan komunitas online mempunyai aksesibilitas tinggi, bahkan bisa dibilang tertinggi dari bentuk media/komunitas apapun di dunia nyata. Siapapun Anda, dimanapun berada, kapanpun mau, Anda bisa mengakses informasi yang ada di media atau komunitas apapun di dunia maya.

Tingkat aksesibilitas macam ini pulalah yang memungkinkan hilangnya sekat-sekat jarak, ruang dan waktu yang menjadikan publik lebih berdaya dalam menilai suatu hal. Tak ada lagi yang namanya suatu pihak menguasai informasi dan mendikte publik akan apa yang benar dan salah. Karena publik punya alternatif informasi yang lain yang bisa diaksesnya melalui media atau komunitas online.

Ini pulalah yang menjelaskan kenapa press release atau informasi apapun yang dikeluarkan perusahaan relatif kurang ”dipercaya” oleh publik. Ini pula yang menjelaskan kenapa, meski perusahaan-perusahaan besar yang telah mempunyai jaringan ke media-media tradisional besar tetap perlu menggarap media online, dari yang paling dasar dengan mempunyai corporate website, hingga corporate & employee/CEO blog, hingga yang terkini merambah online social networking.

Semua ini dikarenakan aksesibilitas tinggi mewujud pada cairnya informasi yang ada.

Informasi Bersifat Cair

Cairnya informasi sebagai hasil aksesibilitas tinggi menjadikan korporasi tidak bisa hanya menyampaikan suatu informasi ke publik dan berharap hanya informasi itu saja yang akan beredar, khususnya  di dunia maya. Informasi apapun akan dicerna publik, untuk kemudia dimanipulasi dan direproduksi sesuatu dengan pemahaman dan pengalaman personal individu-individu pelakunya.

Di dunia maya seringkali reproduksi informasi ini sifatnya lebih keras dan menohok dari yang ada di dunia nyata. Karenanya, jika suatu korporasi setelah mengeluarkan informasi ke publik, terutama di dunia maya, tidak melakukan pemantauan dan pembelaan diri, maka bersiap-siaplah untuk menjadi bulan-bulanan.

Komunitas Patron-Klien Yang Kuat

Sifat yang mungkin terdengar tidak masuk akan dari media/komunitas online dengan semua keterbukaan dan kebebasan yang diusungnya adalah patron-klien yang kuat.

Patron-klien menjelaskan suatu kondisi di mana sebagai besar massa (publik) adalah pihak yang relatif pasif dan cenderung mempercayai dan menuruti opini dari mereka yang dianggap mempunyai otoritas akan suatu hal di dunia maya. Hal ini nampak nyata di berbagai komunitas online, seperti online forum, milist dan blog. Lihat dari begitu banyak pengakses internet, pengguna forum, anggota milist atau pemilik dan pengakses blog, hanya sedikit diantaranya yang aktif melakukan posting, menyuarakan opini baru, mengajak publik mengkritisi suatu fenomena dan sejenisnya.

Mereka lah yang kita sebut sebagai para patron. Sedangkan publik di komunitas tersebut yang mendengarkan, mengamini dan akhirnya mengikutinya kita sebut klien. Dan percayalah, jumlah para klien ini teramat banyak. Dan mereka loyal terhadap patron-nya.

Melihat kondisi macam ini, korporasi yang ingin membangun image positif, ingin menghindari atau mereduksi efek black campaig, ingin membentuk opini tertentu di benak publik dunia maya, musti berkompromi dengan para patron ini. Caranya bagaimana, kita akan bahas di langkah-langkah teknis pada bagian lainnya.

Ada Apa Dengan Facebook

Ada apa dengan Facebook?

by: Hasto Suprayogo

screenshot facebook.com

screenshot facebook.com

Apa yang begitu istimewanya dengan Facebook hingga banyak sekali orang sekarang ketika berkenalan dengan orang baru, alih-alih menanyakan no telp, mereka tanya sudah punya Facebook belum.

Mark Zuckerberg - pembuat Facebook.com

Mark Zuckerberg - pembuat Facebook.com

Facebook, sebuah situs social networking buatan Mark Zuckerberg ini bak magnet yang menyedot lebih dari 150 juta pengguna, dan terus bertambah. Awalnya dbuat hanya untuk komunitas mahasiswa Harvard University, kini penggunanya meluas dari berbagai kalangan, mahasiswa, pekerja, profesional, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Pokoknya Anda berusia di atas 13 tahun–atau atau at least mengaku seperti itu–Anda bisa mempunyai acc Facebook ini.

Di luar semua fasilitas yang ada di Facebook, secara esensial ia adalah sebuah situs social networking. Sebuah wahana interaksi sosial, di dunia maya. Anda bisa terkoneksi dengan berbagai orang di sana, melakukan berbagai hal, mulai dari menampilkan profil diri, menampilkan foto & video, memposting notes (tulisan), membuat & atau bergabung dengan berbagai grup, melakukan chat dan banyak lagi.

Poin paling penting di sini adalah interaksi sosial. Kenapa ini penting, karena lewat Facebook, dan juga situs2 social networking lainnya, Anda bisa berhubungan dengan “orang-orang” lain. Cuman, di sini Anda tak perlu susah-susah bertemu langsung secara fisik dengan orang bersangkutan. Cukup akses acc Facebook Anda, dan silahkan ngobrol, kasih komentar, kirim hadiah, atau main game bareng.

Blackberry

Blackberry

Fonemona lain yang menyertai booming Facebook adalah maraknya orang pake PDA untuk mengaksesnya. Ini hal yang kadang bikin ketawa juga. Banyak teman, kemana-mana menenteng Blackberry. Bukan apa-apa, bukan punya karena mereka sebegitu sibuknya dengan email-email kantor yang musti dibalas di manapun mereka berada, tapi karena Facebook semata.

Agak konyol tapi nyata, banyak sekali teman yang bawa BB kemana-mana hanya untuk bisa mendapatkan update aktifitas kontak-nya di Facebook. Pastinya yang senang tak hanya mereka yang saling update konten Facebook, tapi produsen BB, provider telco pengedia layanan akses internet dan banyak lagi.

Hmm……ga heran juga jika ada operator telco yang sampai membundling BB dengan produknya dengan harga yang tak bisa dibilang “murah”. Tapi ya mau gimana lagi, itulah harga yang musti dibayar untuk sebuah hubungan sosial.

yahoo messenger

yahoo messenger

Oh ya, yang juga patut dicermati adalah, kecenderungan orang untuk bisa dengan mudahnya menampilkan status message di profil Facebook-nya. Bukan apa-apa, menampilkan status message adalah fitur yang relatif lumrah di berbagai situs social networking, bahkan hingga program Instant Messaging, seperti Yahoo Messenger!, GTalk, AIM dan sebagainya.

Namun di Facebook, ketika seorang mengupdate status message-nya, semua kontak-nya akan mendapatkan notifikasi melalui News Feed  juga lewat email. Nah, fitur macam ini bisa dibilang bak pisau bermata dua. Menguntungkan maupun merugikan, tergantung perpektif Anda.

status message facebook

status message facebook

Menguntungkan, karena secara real time, kontak Anda bisa mengetahui kondisi Anda–biasanya status message di FB berisi informasi mengenai apa yang dilakukan, atau dirasakan yang bersangkutan.

Di sini lain, hal ini bisa jadi merugikan Anda. Karena menjadikan orang lain mengetahui informasi yang terkadang sifatnya terlalu personal–kecenderungan orang untuk mengupdate status message dengan “curhatan”. Dan juga ketidaksadaran para pengguna Facebook bahwa kontak yang mereka miliki di Facebook tidak semuanya eligible enogh untuk mendapatkan informasi personal macam itu.

Bayangkan aja seperti ini, Anda seorang pekerja di suatu perusahaan–karena banyak sekali pekerja profesional yang sign up di Facebook. Acc Facebook Anda terhubung dengan acc Facebook boss, anak buah, rekan, klien, suami, istri, saudara, teman kuliah, mantan pacar, selingkuhan, teman kenal di jalan, orang asing dan sebagainya.
Hey, wake up, Anda membuka berbagai informasi pribadi yang mungkin sifatnya confidential.

Tapi ya mau gimana, Facebook memberi apa yang semua orang butuhkan. Pengakuan diri, perhatian orang lain, hasrat narsisme…blablabla….

Satu poin saja yang musti Anda sedikit pahami, membuka diri berarti siap menerima konsekuensi, bahkan jika itu di dunia maya.

Ok, selamat ber-Facebook ria….Bayangkan dari segala jenis kontak sosial Anda itu sama-sama mendapatkan update informasi status Anda…apa yang bakal terjadi? Apalagi jika update status message Anda bersifat personal, let’s say Anda sedang kesal dengan pekerjaan, apa kata boss Anda bakalnya?

Simple, but it’s real.

Memang, di Facebook kita bisa mengatur bagaimana orang bisa mengakses profil kita. Bahkan jika pun seorang telah jadi kontak kita, tidak serta merta dia bisa melihat profile kita secara penuh–jika kita menghendaki & mengaturnya. Namun, kembali, kadang kita kurang ngeh akan halhal seperti ini. Maka lihatlah, berapa banyak orang yang bisa mengetahui no handphone Anda, alamat email, alamat rumah bahkan, nama suami/istri, wajah anak-anak Anda dan sebagainya.

Hey, wake up, Anda membuka berbagai informasi pribadi yang mungkin sifatnya confidential.

Tapi ya mau gimana, Facebook memberi apa yang semua orang butuhkan. Pengakuan diri, perhatian orang lain, hasrat narsisme…blablabla….

Satu poin saja yang musti Anda sedikit pahami, membuka diri berarti siap menerima konsekuensi, bahkan jika itu di dunia maya.

Ok, selamat ber-Facebook ria….

———————————-
Update
Barusan nemu info mencengangkann di Cnet. Berikut kutipannya:

Nineteen-year-old Craig Ramsden left a simple message on his Facebook wall: “I’m twisted at home. My head’s up my ****. I feel like killin some1 need to stay off the hard stuff ha —- it it’s Saturday ha.”

Then he went out to a bar in Bolton, U.K., and stabbed 31-year-old Paul Gilligan to death.

On Wednesday, he was sentenced to at least 17 years in jail, the same number received last week by another Englishman, Edward Robinson, for murdering his wife after she changed her Facebook status to “single.”

Yang pertama seorang remaja Inggris berusia 19 tahun menulis status message tentang tekanan jiwa yang dihadapinya, yang membuat dia ingin membunuh seseorang. Beberapa waktu kemudian dia melaksanakan niatnya dengan menusuk seorang pria di bar di Bolton, Inggris.

Kabar kedua masih tentang seorang pria asal Inggris yang membunuh istrinya karena dia menemukan istrinya mengubah status-nya di Facebook menjadi “single”.
Wow? Shocking isn’t it?

Lebih detail, simak beritanya di sini:

Semoga tak ada berita serupa di Indonesia yah…atau di manapun juga.